بِسْــــــــــــــــمِ
اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
POLA
PERKEMBANGAN DAKWAH DI ASIA BARAT
Disusun Oleh:
1.
Pebriana
Wulansari
Npm. 1341040067
2.
Rani Wijayanti
Npm. 1341040015
3.
Rayza Fahlevi
Al-Jalwi
Npm. 1341040149
Mata Kuliah : Sejarah Dakwah
Pembimbing : Dr. Abdul Syukur, M.Ag
BIMBINGAN &
KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH &
ILMU KOMUNIKASI
ISTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang........................................................................................................... 3
B.
Rumusan Masalah...................................................................................................... 4
C.
Tujuan Penulisan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Islam di Asia Barat............................................................................ 5
B.
Khulafaurrasyidin...................................................................................................... 8
C.
Dinasti Umayyah Dan Dinasti Abasyiyyah............................................................... 9
D.
Kawasan Asia Barat.................................................................................................. 10
E.
Potret Perjalanan Islam Modern dan Kontemporer Di
Asia Barat............................ 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................................ 13
B.
Saran.......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULULUAN
A. Latar
Belakang
Proses islamisasi kawasan asia barat dimulai
sejak abad ke-7. Proses ini terdiri dari tiga fase Khalifah
(kahalifahurrasidyn), Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah. Berangkat dari
ketiga fase ini islam dikenal sampai saat ini.
Proses Islamisasi kawasan asia barat untuk masa
modern sebenarnya dilakukan oleh Muhammad Ibn Su’ud yang terikat dengan gerakan
Wahabinya. Berkat jasanya kawasan asia barat dapat diintegrasikan . padahal
pada awalnya secara politik wilayah ini tercerai berai, merupakan wilayah
pinggiran (terpencil) dalam posisinya sebagai poeradaban kuno, masyarakat
penggembala, sebagai negeri perkemahan dan oasis.
Penyebaran
islam tidak terlepas dari peran Rosulullah yang mendapat wahyu dari Allah
melalui malaikat Jibril di Gua Hira beberapa kilometer dari utara mekah.Dalam
wahyu yang pertama, dia belum diperintah untuk menyeru manusia kepada suatu
agama. Dengan penantian turunnya wahyu yang kedua nabi sering datang ke gua
Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu berbunyi sebagai berikut “
Hai orang-yang berselimut, bangun dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan
Tuhannmu, dan bersihkan pekainmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah
engkau memberi (dengan maksud) memperoleh balasan yang lebih banyak, dan untuk
memenuhi (perintah)Tuhanmu bersabarlah “ (Al-Muddatstsir:1-7). Dengan
turunnya perintah itu datang, muilailah Rosullulah berdakwah yang yang
mula-mulanya secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya.dan kalangan
sahabatnya. Langkah dakwah selanjutnya yang diambil nabi Muhamad Saw adalah
menyeru mesyarakat umum dengan terang-terangan baik golongan bangsawan atau
dari hamba sahaya. Dalam sejarah Negara Madinah ini memang banyak terjadi
peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankannya diri dari serangan
musuh. Perang pertama yang sangat menentukan masa depan Negara islam ini adalah
perang Badar. Setelah nabi Muhamad SAW wafat dan mungkin beliau tidak meninggalkan
wasiat siapa yang harus menggantikan dirinya sebagai pemimpin politik umat
setelah beliau wafat. Jungkin nabi memberikan keluluasan kepada umat islam
sendiri untuk memilih sendiri siapa yang akan memimpi mereka. Sejumlah kaum
Muhajirin dan kaum Anshor mengadakan musyawarah untuk menentukan siapa yang
akan menggantikan rosul selanjutnya, musyawarah berjalan dengan sangat alot
karena masing-masing pihak berhak untuk menjadi pemimpin umat islam. Namun
dengan semangat Ukhuwah Islamiayah yang tinggi akhirnya Abu Bakar terpilih.
Inilah kalifah pertama yang memimpin umat islam. Kekhalifan ini di sebut
kekhalifahan Rasydah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah
Perkembangan Dakwah Islam Di Asia Barat?”
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1.
Pembelajaran
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya untuk proses pembuatan makalah.
2.
Sebagai
pengertahuan tentang bagaimana teknis pembuatan makalah.
3.
Bertambahnya
pengetahuan tentang Dakwah Islam yg ada di Asia Barat.
4.
Sebagai Bahan latihan pembuatan tesis pada
semester selajutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN
ISLAM DI ASIA BARAT
Khalifah Abu
Bakar mempersiapkan dakwah untuk menyebarkan agama islam di wilayah Asia Barat,
sungguhpun kondisi Jazirah Arab sebagai pusat pemerintahan Islam (pusat gerakan
dakwah) tepatnya di Madinah dalam kkeadaan masih kacau antara lain akibat dari
pengakuan Nabi Palsu di kalangan Umat Islam dan Perang Riddah ( Melawan
Kemudharatan).
Proses dakwah
Islam atau penyebaran Islam di Asia Barat lebih menggunakan pendekatan politik,
sehingga Khalifah Abu Bakar yang sekaligus berperan sebagai da’I melakukan
dakwah dengan cara ekspansi yakni melakukan perluasan wilayah kekuasaan
sekaligus perluasan dakwah dengan sasaran di Asia Barat. Dalam proses dakwah
dengan menggunakan pendekatan ekspansi (futuhat), pemerintahan Abu Bakar
berhasil menaklukan daerah-daerah di Kawasan Asia Barat seperti Syiria, Persia,
Afrika Utara, Mesir dan Bizantium.[أ]
Ada beberapa
factor yang memungkinkan perluasan wilayah di Asia Barat yaitu:
1.
Semangat keagamaan umat Islam pada masa itu,
seperti Khalid bin Walid berdakwah karena mengharapkan pahala, Syi’ar Islam dan
Islam dapat bertahan serta berkembang di muka bumi.
2.
Perasaan bangga sebagai bangsa Arab terhadap
cita-cita nasional sebagai factor daya Tarik terhadap kemampuan untuk
memperoleh harta rampasan di dalam peperangan dan untuk merubah kondisi
georgafis yang tandus dan kemiskinan menjadi kaya raya seperti di Persia, Syiria
dan Mesir.
3.
Penaklukan para penguasa untuk menganut Islam
dengan pendekatan politik dan kekuasaan peperangan Qadariyah di Palestina dan
sebelah selatan Syiria di mana tentara Persia di bawah pimpinan raja Rustam dikalahkan total, sehingga banyak
orang-orang Kristen dari suku-suku badui yang mendiami kedua belah sisi sunga
Eufrat dating menghadap pimpinan pasukan Islam dan mereka mengikrarkan masuk
Islam.
4.
Toleransi umat Islam terhadap pemeluk agama
lain di mana Islam disebarluaskan dengan cara-cara yang lemah lembut
(persuasive) walaupun terkadang tindakan kekerasan (koersif) juga tidak dapt
dihindari, tetapi Islam menempatkan kebersamaan hak sesame manusia dengan sikap
toleran.[ب]
Diantaranya yang menyebabkan kaum Kristen masuk
Islam terjadinya terus menerus pertentangan antar sekte yaitu kaum ortodoks,
Nestoria, Euthichia dan Yachobiah saling bermusuhan secara keji dan mereka
mendambakan perdamaian serta memeluk agama yang damai. Islam dalam pandangan
mereka disebarkan dengan cara-cara damai (toleran).
Orang-orang Kristen penduduk asli pasti lebih
senang kepada pemerintahan Islam dari pada pemerintahan tentara salib,
Yerussalem akhirnya dan untuk selama-lamanya jatuh ketangan muslimin pada tahun
1244. Penduduk Palestina yang beragama Kristen tampak menyambut pemerintahan
baru dan itu dengan diam-diam senang hati mengatakan tunduk kepada kaum
muslimin.[ت]
Mereka merasa senang mendapat perlindungan dari
pemerintahan Islam dan umat Islam. Menurut J. H. Krause bahwa perasaan orang
sama tentang terjaminnya keamanan kehidupan beragama di bawah pemerintahan
Islam, telah mendorong pula banyak orang-orang Kristen di Asia Kecil menyambut
gembira kemenangan pasukan Saljuk Turki dan memandangnya sebagai pembebasan
dari kungkungan Bizantium yang dibenci oleh kaum Kristen. Penyebaran Islam
dengan pendekatan politik dan dilakukan dengan persuasive, toleran dan
kondisional dakwah islam meluas ke daerah-daerah Armenia, Georgia, Rusia,
Ubichistan, Daghistan dan daerah-daerah lain di wilayah Asia Barat. Islam
berkembang terus pada tahun 1864 dan tahun-tahun selanjutnya umat Kristen
berbondong-bondong masuk Islam sehingga
gereja Ortodoks yang sadar akan ancaman ini mendirikan suatu perhimpunan
berusaha membagi-bagikan bahan diantara anggota-anggotanya dengan membendung
pengaruh Islam.
Paparan sejarah dakwah di Asia Barat mulai pada
masa Khulafaur Al-Rasyidin sebagai elaku dakwah institusional melalui lembaga
khilafah yang semakin berkembang di Asia Barat. perkembangan Islam di Asia
Barat sebagai pengaruh dakwah pada masa-masa yang selanjutnya dapat diteruskan
umat Islam di bawah kepemimpinan pemerintah Islam hingga abad ke-19. Islam
terus berkembang di wilayah Asia Barat.
Namun demikian, pemerintah Kristen membendung
proses islamisasi yang terjadi dengan berbagai pendekatan seperti pendekatan
ekonomi. Akan tetapi, proses islamisasi dalam pengertian konversi pada Islam
dari agama Kristen dengan pendekatan politik (kekuasaan) atau kolektivitasan
dengan cara persuasive yang lebih menyentuh jiwa kaum Kristen di Asia Barat
memeluk Islam dengan penuh kesadaran dan senang hati serta mereka merasa aman
dan terjamin keamanannya.
Agama Islam datang dari nabi Muhammad yaitu
dari kota Makkah yaitu dari negara Arab Saudi.
Nabi Muhammad lahir di kota Makkah pada tahun
570 M, ia termasuk suku Qurais yaitu suku yang mempunyai kedudukan terhomat,
karena sudah turun-temurun diserahi tugas mengawasi dan memelihara ka’bah,
pusat pemujaan bangsa Arab pada zaman dahulu yang sekarang menjadi tempat
peribadatan umat Islam di seluruh dunia. Agama Islam sangat berkembang di
negeri Arab yang di bawa oleh nabi Muhammad, kemudian di sebarkan oleh
khulafaur rasyidin yaitu pada kalifah Abu Bakar Ash Sidiq, Umar Bin Khattab,
Ustman Bin Affan, dan Ali Bin Abi Thalib serta disebar luaskan pada
pemerintahan Bani Umayyah dan Bani Abasiyyah. Perkembangan agama Islam di Asia
Barat datang dari negara Arab Saudi yang kemudian menyebar keseluruh dunia yang
kemudian sampai ke negara Indonesia.
Pada waktu Muhammad dilahirkan, ayahnya yang
bernama Abdullah telah meninggal dunia bahkan ibunya Aminah tidak lama mengasuh
anknya karena enam tahun kemudian beliau juga meninggal dunia. Muhammad lalu di
asuh oleh kakeknya Abdul-al-Muttalib. Dua tahun kemudian kakeknya meninggal dan
kemudian Muhammad diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Talib.
Hidup nabi Muhammad tiada berbeda dari
anak-anak lain dewasa ini. Pekerjaan seharinya ialah menggembala ternak. Katika
berumur 12 tahun Muhammad mengikuti pamannya pergi berdagang ke Suria. Dalam
usia 25 tahun Muhammad berkenalan dengan seorang janda kaya yang bernama
Khadijah yang menerima Muhammad untuk menjalankan dagangnya dengan kafilah.
Hubungan ini segera disusul oleh perkawinan, meskipun umur mereka jauh berbeda.
Khadijah berusia 40 tahun atau 25 tahun lebih tua dari Muhammad.
Gambar : Peta Kota Makkah
Pada suatu malam gasal tanggal 17 bulan
ramadhan tahun 610 M, sewaktu Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira, datang
Malaikat Jibril kepadanya dengan membawa wahyu yang pertama yaitu surat
Al-Alaq. Dengan turunnya ayat ini maka Muhammad menjadi Rasul Allah. Menurut
ajaran yang dibawa Nabi Muhammad kepada tiap-tiap golongan umat pada satu-satu
masa Tuhan telah mengirimkan utusanya yang terpilih dari golongan itu sendiri
guna menyampaikan firmannya yang memberi bimbingan kepada jalan Tuhan.
Demikianlah telah datang nabi Muasa A.S kepada umat yahudi, nabi Isa A.S kepada
umat Kristen. Maka kini datanglah Nabi Muhammad SAW, tetapi bukan kepada umat
Arab saja, melainkan sebagai Rasul penutup dan untuk seluruh umat manusia. Oleh
sebab itu agamanya membenarkan akan ajaran segera rasul-rasul Tuhan yang
terdahulu.
B.
KHULAFAUR
RASYIDDIN
1.
Abu Bakar Ash
Sidiq (632-634 M)
Dalam pemerintahan Abu Bakar hanya dua tahun
lamanya itu Islam sangat diperkuat kedudukannya. Pertama-tama Abu Bakar
berusaha untuk mengumpulkan semua wahyu Tuhan, yang selama nabi Muhammad SAW
hidup hanya berupa hafalan dan tulisan ayat-ayat yang lepas saja dan tersebar
letaknya.
Usaha pengumpulan ini ditugaskan kepada Zaid
bin Tsabit. Dalam pemerintahan Abu Bakar ada beberapa yang dikerjakan antara lain:
a. Riddat atau menaklukan
orang yang murtad.
b. Pemberantasan
nabi-nabi palsu.
c. Perluasan
daerah sampai ke Mesopotamia dan Persia.
2.
Umar Bin
Khattab (634-644 M)
Pemerintahan Umar menambah perkembangan baru di
dalam kedudukan agama Islam. Tindakan-tindakan Umar antara lain :
a.
Mengadakan tarikh atau tahun Islam. Agama Islam
tadinya belum mempunyai atau tahun sendiri. Maka tindakan Umar sangtlah
bermafaat bagi umatnya.
b.
Perlusan daerah. Usaha Umar memperluas
daerahnya antara lain : Siria, Palestina, Armenia, Daerah Laut Kaspia, Mesir
dan sebagian besar pantai Utara Afrika.
3.
Utsman Bin
Affan (644-656 M)
Ustman terpilih oleh dewan khalifah karena ia
adalah salah seorang dari orang-orang pertama masuk Islam. Adapun
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan Ustman adalah:
a.
Membukukan Al-Qur’an. Dalam membukukan
Al-Qur’an ini Zaid bin Tsabit yang memegang peranan penting.
b.
Perluasan daerah. Dari Persia ke utara dan ke
Timur sampai ke batas India dan dari Mesir ke Barat untuk merebut berbagai
daerah di sekitar Laut Tengah.
c.
Mesir memberontak terhadap khalifah Ustman
karena tidak puas terhadap pemerintahannya.
4.
Ali Bin Abi
Thalib (656-661 M)
Ali di angkat sebagai khalifah karena
terbunuhnya Ustman. Pada pemerintahan Ali ibu kota di pindah ke Kufa. Pada
khalifah Ali banyak mendapatkan perlawanan dari antara lain dari Aisyah dan
perlawanan dari kaum Umayyah. Sewaktu Ali mendengar bahwa Muawiyyah akan
berontak ia segera membawa laskarnya ke Syria. Pada tahun 657 M terjadilah
pertempuran di Siffin selama tujuh hari.
Adapun akibat dari perang tersebut adalah :
a.
Ada dua khalifah yaitu khalifah Ali bin Abithalib
dan khalifah Muawiyyah.
b.
Timbul golongan Kharijiyah.
c.
Ali terbunuh dalam peperangan.
C.
DINASTI UMAYYAH
DAN DINASTI ABASIYYAH
1.
Pemerntahan
Bani Umayyah (661-750 M)
Dengan meninggalnya Ali maka dapat dikatakan
kekuasaan berada dalam tangan Muawiyyah sepenuhnya, dan mulailah pemerintahan
Umayyah. Pemerintahan Muawiyyah berjalan lancar, memang Muawiyyah terkenal
sebagai orang yang sungguh-sungguh cakap memerintah dari keadaan yang kacau
terbentuklah masyarakat Islam yang teratur, tentram. Ia dapat menanam disiplin
yang keras. Pemerintahan Umayyah berlangsung sampai tahun 750 M. Di dalam masa
ini timbullah kebudayaan Islam yang sebenarnya. Para khalifah beserta pegawai
dan keluarganya tetap terdiri atas orang-orang Arab. Bahasa tetap bahasa Arab,
tetapi kebudayaannya tidak lagi kebudayaan Arab.
Sejak perluasan daerah di luar jazirah Arab
maka orang-orang berkenalan dengan berbagai macam kebudayaan yang jauh lebih
tinggi dari pada kebudayaannya, diantaranya ada kebudayaan yang telah lebih tua
(di Syria, Mesopotamia, Persia, Mesir ).
Dalam menghadapi kebudayaan-kebudayaan ini
Islam bersikap sangat lapang, sehingga dapat menerima sebanyak-banyaknya.
Dengan demikian maka timbullah kebudayaan Islam yang tinggi sekali tingkatnya
dan kemudian berkembang menjadi kebudayaan dunia.
Dalam pemerintahan Umayyah terdapat
peristiwa-peristiwa penting antara lain:
a.
Kedudukan Khalifah menjadi turun temurun.
b.
Perluasan daerah kekuasaan. Daerah Islam di
perluas, di timur sampai ke Afghanistan dan Punjab, di utara sampai ke
Turkestan dan Asia Kecil, di barat sampai ke Spanyol.
c.
Terkumpulnya kitab-kitab Hadits.
2.
Pemerintahan
Bani Abbasiyyah (750-1258 M)
Pemerintahan Abbasiyyah berpusat di Baghdad dan
pada pemerintahan ini merupakan zaman emas di dalam sejarah Islam, Islam
berkembang menjadi kebudayaan dunia. Seni, ilmu dan filsafat dari Iran, India
dan Yunani di selidiki dan diterjemahkan dan diolah untuk kemudian di
kembangkan sebagai hasil peradaban Islam. Di dalam lapangan agama telah masuk
ajaran atau sitem fisafat dan tasawwuf, sehingga cara-cara untuk meluaskan
ajaran agama telah brtambah luas juga. Waktu kekuasaan Abasiyyah terbagi
menjadi 4 masa, yaitu :
a.
750-861 M
Para khalifah adalah tokoh-tokoh yang kuat dan
cakap. Diantaranya yang sangat terkenal adalah Khalifah Harun Al-Rasyid, yang
dihubungkan dengan cerita Alflaila wa laila (1001 malam),dan anaknya Khalifah
Al-Ma’mun.
b.
861-945 M
Khalifah-khlifah lemah dan kurang cakap. Mereka
tenggelam di dalam kemewahan. Mereka memerlukan tangan besi yaitu dari
orang-orang Turki. Khalifah ini tidak berbuat apa-apa, maka dalam prakteknya
kekuasaan sepenuhnya jatuh pada tangan kepala-kepala barisan pengwal itu, yang
kemudian menamakan diri Amir Al- Umara atau amir dari para amir.
c.
945-1055 M
Timbulnya suku Buyia yang berasal dari Persia,
menjadi kepala pemerintahan. Khalifah hanya dalam nama saja masih memerintah.
d.
1055-1258 M
Timbulnya bangsa Seldsyuk, campuran Turki dan
Mongol sebagai pemegang kekuasaan. Dengan gelar sultan mereka mengepalai
pemerintahan.
Masa menghadapi
keruntuhan ini mengalami segi kejayaan terutama dalam ilmu dan tasawwuf.
Seorang wasir, Nizam al-Mulk mendirikan perguruan tinggi di Baghdad yang
menjadi pusat ilmu pengetahuan. Salah satu guru besarnya ialah Imam al Ghazali,
salah seorang penegak tasawwuf dalam Islam yang mashur di timur dan di barat
sampai sekarang.
D.
KAWASAN ASIA
BARAT
1.
Proses
Islamisasi
Proses
islamisasi kawasan asia barat dimulai sejak abad ke-7. Proses ini terdiri dari
tiga fase Khalifah (kahalifahurrasidyn), Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah.
Berangkat dari ketiga fase ini islam dikenal sampai saat ini.
Negara-negara
yang termasuk wilayah Asia barat adalah Arab Saudi, Kuwait, Yaman, Afganistan,
Oman, Qatar, Aden, Irak, Iran, Yordania, Uni emirat arab, Bahrain, Libanon, Israel,
semua Negara tersebut beragam Islam kecuali (Israel, Libanon Dan. Kekuasaan
Asia barat adalah merupakan bagian integral dari kekuasaan Turki Usmani sebelum
datang bangsa Eropa, yaitu Inggris dan Prancis. Sebenarnya system perekonomian
Asia barat sangatlah beragam seperti kulit, sutra, sulaman buat perak dan emas, padi-padian,
kapas, buah-buahan, zaitun, dan yang paling mendominasi adalah minyak bumi. Proses
Islamisasi kawasan asia barat untuk masa modern sebenarnya dilakukan oleh
Muhammad Ibn Su’ud yang terikat dengan gerakan Wahabinya. Berkat jasanya
kawasan asia barat dapat diintegrasikan padahal pada awalnya secara politik
wilayah ini tercerai berai, merupakan wilayah pinggiran (terpencil) dalam
posisinya sebagai poeradaban kuno, masyarakat penggembala, sebagai negeri
perkemahan dan oasis (kabilah-kabilah).
Mazhab yang
dianut kebanyakan mazhab hambali, namun secara otoritatif dinyatakan bahwa
tidak berkeberatan terhadap aliran dan mazhab Sunni selama cocok dengan keadaan
dan atas perintah raja yang otoritas. Dan selain itu juga ada mazhab syi’ah.
Mengapa dikatakan Muhammad Ibn Su’udlah yang menyatukan jazirah arab, karena
Arab Saudi tidak pernah dijajah oleh Inggris dan Prancis, walaupun pada
akhirnya secara de facto sudah dalam bayang-bayang bangsa barat.
E.
POTRET
PERJALANAN ISLAM MODERN DAN KONTEMPORER DI ASIA BARAT
1.
Gerakan
Pembaharuan
Gerakan pembaharuan di asia barat dipelopori
oleh Muhammad Ibn Abdul Wahab (1703-1787), gerakan ini diterima dengan baik
oleh Muhammad Ibn Su’ud, karena ajarannya mengikuti mazhab Hambali.
Gerakan ini muncul akibat adanya akidah islam
yang sudah tercampur dengan ajaran tarekat, animisme pemujaan terhadap guru
atau syeih dan ajaran lainnya. Inti dari pemikiran Wahabi adalah sebagai
berikut :
a.
Hanya Al-Qur’an dan Haditslah yang merupakan
sumber asli dari ajaraj-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.
b.
Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c.
Pintu ijtihad terbuka dan tidak tertutup.
2.
Gerakan
Kemerdekaan
Berangkat dari
gerakan pembaharuan, yaitu gerakan wahabi inilah timbul rasa ingin memerdekakan
diri dari penjajah, kebebasan Saudi Arabia dari imperium usmani, karena Saudi Arabia
bergabung dengan inggris melalui perjanjian rahasia, perjanjian tersebut
biasanya terwujud dalam beberapa bidang seperti :
a.
Gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi
maupun penjualan senjata.
b.
Pendidikan serta propaganda dalam berusaha mempersiapkan
masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan.
Selain itu ada gerakan persatuan Arab yang
berakar pada gerakan nasional pra perang dunia 1 / pan Arabisme, berdiri partai
Bath di Syiria, di Irak ada kudeta untuk mengoperasikan system monarki, selain
imperium Turki Usmani ada penjajah asing yaitu Prancis dan Inggris.
3.
Dialektis
antara Islam dengan budaya global (Barat)
Westerenisasi
di Saudi Arabia disebabkan oleh Abdul Aziz bin Su’ud, yaitu Faisal yang
menjilat ke Barat. Adanya kolaborasi antara Syarif husin dengan Inggris untuk
membebaskan keperluan Usmani, namun Inggris melanggar janjinya setelah perang
dunia 1. Inggris hanya mengakui Syarif Husein sebagai raja Hijaz sedangkan
Palestina dijadikan tanah airnya Yahudi dibawah perlindungannya. Irak dan
Yordania menjadi mandat Inggris syiria dan Libanon menjadi mandat Prancis.
Kegiatan
imperealisme barat di tanah jazirah Arab pertama: intervensi (campur tangan)
barat abad 19, kedua pendudukan asia barat setelah perang dunia 1 abad ke- 20,
adanya pendudukan pengaruh barat si libanon yang domonan, Karena pada 1858
terjadi pemberontakan Moraint yang nota banenya beragama Kristen dan sekaligus
memberikan kebijakan yang dibuat prancis terhadap libanon antara lain sebagai
berikut:
a.
Presiden bukan dari orang islam
b.
Perdana mentri harus dari orang islam dan
c.
Militer harus dari orang Syi’ah
4.
Potret
kontemporer
Negara-negara
di wilayah subur mencapai kemerdekaan beberapa tahun setelah perang dunia II
yang mengantarkan pada krisis politik dan ideologis yang darinya munculah
bentuk masyarakat arab kontemporer.
Konflik
palestina-Israel pada 1948, perang dingin Negara adikuasa Irak dilanda kudeta
pada 1958, libanon dan yordania dilanda perang sipil. Turki dan
Iran pada akhir 1940-an masuk kedalam dominasi Amerika.
Sebagai
transformasi kontemporer arab Saudi dimulai dengan menyerahkan konsesi
eksplorasi sumber minyak kepada standard oil company pada 1933 dan 1939,
penghasilan dari haji juga tidak bisa diangap remeh pada tiap tahunnya,
mendanai perguruan tinggi Islam di berbagai negeri Muslim, menentang pendudukan
Israel atas Yarusalem dan membela tujuan bangsa palestina. Wahabi dijadikan
mazhab Negara oleh Muhammad Ibn su’ud yang mengukuhkan dirinya senagai pendiri
dan pemersatu Asia Barat.
5.
Karakteristik
Studi Islam di Asia Barat
Yang menjadi
kekuasaan di Asia barat dari segi agama sangat konservatif hal tersebut karena
pengaruh gerakan wahabiyah yanag dimotori oleh Muhammad Abdul Wahab yang juga
dijadikan mazhab di Arab Saudi. Mazhab yang berperan juga yaitu ajaran-ajaran
mazhab Hambali, namun tidak menampik terhadap suny, syi’ah selama tidak
bertentangan dengan otoritatif kerajaan.
Selain itu ciri
khas dari Asia barat adalah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh keluarga
/sistem kekeluargaan monarki absolut, terlebih arab Saudi dari keluarga su’ud,
Bahrain oleh keluarga al-Khalifa sejak tahun 1782, kuwait di perintah oleh
al-Shabah, Oman dibawah kepemimpinan Ibadiyah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad, merupakan kemenangan yang menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah mempunyai pengalaman politik yang memadai.
Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad, merupakan kemenangan yang menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah mempunyai pengalaman politik yang memadai.
1)
Inilah
kesimpulan dari bahasan diatas bagaimana penyebaran yang demikian cepat antara
lain :Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2)
Dalam
diri para sahabat tertanam keyakinan yang kuat tentang kewajiban menyebarkan
ajaran-ajaran islam (dakwah) ke seluruh penjuru dunia. Di samping itu,
suku-suku bangsa Arab gemar berperang. Semangat dakwah dan kegemaran berperrang
tersebut membentuk satu kesatuan yang pada dalam diri umat islam
3)
Bizantium
dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur Tengah pada waktu itu, mulai
memasuki masa kemunduran dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan
antara keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negeri masing-masing
4)
Pertentangan
aliran agama diwilah Bizantium mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama
bagi rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan memaksakan aliran yang
tidak dianutnya. Mereka juga tidak senang karena pajak yang tingi untuk biaya
peperangan melawan Persia.
5)
Islam
datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleran,
tidak memaksa rakyat untuk mengubahnya agamanya dan masuk islam.
Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode
Khalifah Rasyidah. Para Khalifahnya di sebut Al Khulafa’al –Rasyidun,
(Khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri masa ini adalah para khalifah
betul-betul menurut teladan Nabi. Mereka dipilih melalui proses musyawarah,
yang dalam istilah sekarang disebut demokratis. Setelah periode ini,
pemerintahan islam berbentuk kerajaan.
B.
Saran
Penulis
dalam kesempatan ini ingin menyampaikan saran yaitu:
1. Alangkah
lebih baik jika kita mencontoh pemerintahan islam di Asia Barat yang membawa
umat Kristen ke Islam dengan cara dan metode yang cerdas dan tanpa kekerasan
sama sekali.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul Syukur,
M.Ag. 2010. Sejarah Dakwah Di Dunia Islam. Bandar Lampung: Fakultas
Dakwah & Ilmu Komunikasi IAIN Raden Intan Lampung.
Ira, M.
Lapidus. 2000. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Thomas.
W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam, Terjemahan (Jakarta: Widjaya, 1981), h.
41-42
[أ] H. R. Luard. Mattei Parisiensis Choronica Majora, Jilid IV,
(London: Lpm, 187), h. 343
M. Yusran
Asnawi. 1998. Pengantar Studi Penelitian dan Gerakan Pembaharuan Dalam Dunia
Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harun Nasution.
2003. Pembaharuan dalam Islam (sejarah pemikiran dan gerakan). Jakarta :
Bulan Bintang.
Hamka, Sejarah
Umat Islam, jilid I-IV, Jakarta: Bulan Bintang.
Ilaihi, Wahyu dan Harjani Hefni.2007.Pengantar Sejarah Dakwah.Jakarta:Kencana.
Anonim, (1996). Al-Qur’an dan
Terjemahannya. Bandung Peroyek Pengadaan Kitab Suci Al-Quran.
http://www.sinergisejarahdakwah.com/
http://www.mofa.gav.sa/
http://www.scribd.com/
Comments
Post a Comment